Dalam Pembelajaran pada hakekatnya terdapat dua proses yang saling keterkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu proses belajar dan proses mengajar. Proses belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Mengajar kita pandang sebagai kegiatan atau proses yang terarah dan terencana yang mengusahakan agar terjadi proses belajar pada diri seseorang maka. Dengan demikian, seseorang dapat belajar baik ada yang mengajar maupun tanpa yang mengaja.
Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada semua orang yang berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. Salah satu pertanda bahwa sseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotorik) maupun menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Perubahan dari proses belajar terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya, tidak karena pertumbuhan fisik/kedewasaan, tidak karena penyakit atau pengaruh obat-obatan, selain itu perubahan bersifat relatif permanen, tahan lama, tidak berlangsung sesaat saja. Dalam hal ini guru/dosen/tutor/pembimbing/instruktur memang bukan satu-satunya sumber belajar, walaupun tugas, peranan dan fungsinya dalam proses belajar sangatlah penting.
Pada zama Socrates, ilmu pengetahuan yang diajarkan kepada siswanya adalah hasil penemuan atau daya piker Socrates sendiri. Perkembangan selanjutnya membuktikan bahwa situasi semacam itu tidak mungkin untuk dipertahankan. Suatu proses belajar akan lebih efektif apabila ada media atau alat yang mendukungnya seperti gambar, film, video dan sebagainya. Hal ini lebih kongkret daripada pemaparan secara verbal. Dengan adanya media atau alat-alat yang mendukung dalam proses belajar pembelajaran, maka mau tidak mau guru atau instruktur harus mengakui bahwa mereka bukan satu-satunya sumber belajar. Apabila kita pakai istilah kegiatan belajar mengajar hendaklah diartikan sebagai proses belajar pada diri siswa baik karena ada yang secara langsung mengajar ataupun secara tidak langsung. Diharapkan siswa aktif berinteraksi dengan media atau sumber belajar yang lain. Guru/instruktur/dosen/pembimbing/tutor hanyalah satu dari begitu banyak sumber belajar yang dapat memungkinkan siswa belajar.
SUMBER BELAJAR
Sumber belajar pada dasarnya adalah suatu system yang terdiri dari sekumpulan bahan/situasi yang dikumpulkan secara sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar. Sumber belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Orang (people), Siswa atau peserta latihan sendiri, petugas perpustakaan, kepala sekolah, tutor, guru, tokoh masyarakat atau orang yang memiliki keahlian dan ketrampilan tertentu, semua itu termasuk sumber belajar. (Siapa yang menyampaikan?)
2. Pesan (message), yaitu ajaran, informasi, ide, fakta, pengertian atau pun data, yang akan dipelajari atau diterima siswa/peserta latihan. Bidang studi, cerita rakyat, dongeng, nasihat atau materi-materi latihan. (apa yang disampaikan?)
3. Bahan (Materials), Didalamnya terkandung pesan-pesan yang perlu disajikan baik dengan bantuan alat penyaji maupun tanpa alat penyaji. Contoh buku, modul, majalah. (dengan apa disampaikan?)
4. Alat (Device), bisa disebut dengan istilah hardware, digunakan untuk menyajikan pesan (software). Contohnya proyektor film, OHV, Video, TV, In-focus dll. (dengan apa disampaikan?)
5. teknik (Technique), yaitu prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan alat, bahan orang dan lingkungan untuk menyajikan pesan. Misal teknik demonstrasi, kuliah, ceramah, Tanya jawab, observasi, studi kasus dll. (Bagaimana menyampaikan?)
6. Lingkungan (setting), yang memungkinkan siswa belajar. Missal gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, museum, taman, kebun binatang, rumah sakit, pabrik dan tempat-tempat lain baik yang sengaja dirancang untuk tujuan belajar siswa atau yang dirancang untuk tujuan lain tetapi kita manfaatkan untuk belajar. (dimana menyampaikan?)
Ragam sumber belajar dan klasifikasinya bersifat dinamis sesuai dengan factor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu:
a. Perkembangan teknologi
b. Nilai-nilai budaya setempat
c. Keadaan ekonomi mikro dan makro
d. Karakteristik pemakai
Sumber, Bahan dan alat tersebut kita kenal dengan istilah perangkat lunak (Software, pesan, teknik) dan perangkat keras (hardware, bahan, alat, orang, lingkungan) inilah yang akan kita pelajari sebagai Media Pembelajaran.
MEDIA PEMBELAJARAN
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media dapat diartikan perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima.
Beberapa pengertian tentang Media Pembelajaran
Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association and Communication Tecnology/AECT), media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
Gagne (1970), media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA), media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipiluasi, dapat dilihat, didengan dan dibaca.
Oemar H. Malik mendefinisikan media sebagai teknik yang digunakanan dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Dari beberapa definisi Media dapat kita ambil kesimpulan yaitu bahwa: Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
PERKEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Kalau kita lihat perkembangannya, pada mulanya media pembelajaran hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids), berupa alat Bantu visual berupa gambar, model, objek dan alat-alat yang dapat memberikan pengalaman kongkrit, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Hal ini terlalu memusatkan perhatian pada alat Bantu visual yang dipakainya, namun kurang memperhatikan aspek desain desain, pengembangan pembelajaran dan evaluasi.
Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pertengahan abad ke-20 alat visual untuk mengkongkritkan ajaran ini dilengkapi dengan digunakannya alat audio sehingga kita kenal sekarang audio visual aids (AVA).
Dengan AVA peralatan guru yang digunakan untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat Bantu visual belaka.
Pada Tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi alat Bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat Bantu, media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Teori komunikasi penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program-program pembelajaran.
Tahun 1960-1965 teori tingkah laku (Teori BF Skinner) mulai mempengaruhi penggunaan media pembelajaran. Teori tingkah laku (Behaviorsm theory) mendidik adalah mengubah tingkah laku siswa, perubahan ini harus tertanam dalam diri siswa menjadi adat kebiasaan, maka setiap ada perubahan positif kearah tujuan yang dikehendaki harus diberi penguatan (reinforcement). Teori ini mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Media pembelajaran yang terkenal dari teori ini adalah teaching machine dan programmed instruction.
Pada Tahun 1965-1970 Pendekatan sistem (System approach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam program pembelajaran. Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa. Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan kepada perbuatan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam perencanaan ini, media yang akan dipakai dan cara menggunakannya telah dipertimbangkan dan ditentukan secara seksama.
Dari berbagai pengalaman belajar dan mengajar, maka cara belajar siswa memang berbeda-beda, ada yang lebih cepat melalui media visual ada pula yang melalui audio, ada yang lebih senang media cetak, audio visual dan sebagainya. Dari pengalaman inilah maka akhir abad ke-20, Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat, berbagai perubahan dalam masyarakat yang semakin terbuka dan memiliki kompetisi tinggi, menuntut peningkatan kualitas pendidikan. Munculah peralatan pembelajaran yang merangkum berbagai media dalam satu software dan hardware yang memberikan kemudahan untuk menggabungkan gambar, video, fotografi, grafik, animasi , suara teks, dan data sehingga memungkinkan pembelajaran interaktif yang kita kenal dengan multimedia.
You Might Also Like :
12 komentar:
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Terima Kasih atas artikelnya pa,. saya cukup menyadari betapa pentinynga media pembelajaran sebagai sarana penunjang kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efesien, sehingga materi yang diberikan mampu tersampaikan dengan baik pada peserta didik. Idealnya mungkin seperti itu.
Namun yang menjadi pertanyaan saya,. Hal apakah yang menyebabkan materi pelajaran tidak tersampaikan dengan baik, bakhan menyebabkan peserta didik jenuh, bosan,dll. Padahal penggunaan media pembelajaran dirasa sudah dilakukan sebaik mungkin.
Apakah hal tersebut disebabakan karena kemampuan yang dimiliki pendidik belum memenuhi standar kompetensi pendidik?
Atau hal tersebut terjadi karena penggunaan media pembelajaran yang tidak sesuai dengan situasi pembelajaran?
Tanpa mengurangi rasa hormat, saya ingin mengetahui bagaimana pendapatnya menurut Bapak?
Kalau diperbolehkan, saya berharap pendapat tsb dapat dikemukakan pada pertemuan minggu depan tanggal 4 Okt 2011, agar dapat difahami juga oleh rekan-rekan mahasiswa yang lain.
Terima kasih
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Moh. Tofan Hidayatul Akbar (2010021144)
Tingkat II, Kelas F.
Assalmu'alaikum wr.wb
Artikel ini cukup menarik untuk didiskusikan Pak :)
setelah saya baca dari awal sampai akhir ada yang sedikit yang membuat saya ingin bertanya dan berkomentar.
Pada paragraf terkahir yaitu
"Munculah peralatan pembelajaran yang merangkum berbagai media dalam satu software dan hardware yang memberikan kemudahan untuk menggabungkan gambar, video, fotografi, grafik, animasi , suara teks, dan data sehingga memungkinkan pembelajaran interaktif yang kita kenal dengan multimedia. "
Ya saya akui saya sangat suka dengan media pembelajaran yang menggunakan media gabungan yaitu media visual, media audio dan media video.
contoh kecil, menggunakan slide show microsoft power point atau macromedia flash dan hardwarenya menggunakan laptop/komputer dan infocus.
pertanyaan dari saya, bagaimana pendapat Bapak terhadap peserta didik yang suka akan media pembelajaran menggunakan gabungan yaitu media visual, media audio, media video, sedangkan media tersebut memerlukan suatu alat yang cukup mahal menurut saya?
cukup sekian dari saya,
Terima kasih.
wassalam.
Agis Setiawati (2010021007)
Kelas 2F.
apa tujuan pendidikan yang bersifat khusus yang lebih spesipik dan jelas
Yuyun Yuningsih (2010021249)
Tingkat II, Kelas F
jelaskan maksud dari 3 teori belajar menurut RM Thomas yang hubungannya antara belajar dan pengalaman
Wiwin Winalia (2010021235)
tingkat II, Kelas F
saya pernah membaca bahwa pembelajaran dan pengalaman itu adalah bagian dari informasi....
apakah betul bahwasan nya informasi itu adalah ilmu pengetahuan yg dihasilkan dari pembelajaran dan pengalaman????
Siti Hamidah (2010021206)
Tingkat II
Kelas F
saya pernah membaca sebuah artikel bahwasannya pembelajaran dan pengalaman adalah bagian dari informasi.....
apakah benar bahwa informasi itu adalah pengetahuan yang dihasilkan dari sebuah pembelajaran dan pengalaman???
mohon penjelasan nya....
siti hamidah (2010021206)
Tingkat II
Kelas F
Assalamualikum Wr.Wb
Sebelumnya terima kasih pak atas artikel yang bapak buat…karena dalam materi ini menerangkan tentang bagaimana cara pembelejaran yang baik…dengan adanya media pembelejaran ini seorang dapat memberikan perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima.
Dan yang ingin saya tanyakan adalah :
1. Bagaimana mengoptimalkan sumber belajar, dan kenapa Banyak orang beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajar menuntut adanya biaya yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang ujung-ujungnya akan membebani orang tua siswa untuk mengeluarkan dana pendidikan yang lebih besar lagi.
2. Bagaimana cara untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar., menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Terima kasih
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Ikah Atikah
Tingkat II, Kelas F.
03 Oktober 2011
Assalamualikum Wr.Wb
Sebelumnya terima kasih pak atas artikel yang bapak buat…karena dalam materi ini menerangkan tentang bagaimana cara pembelejaran yang baik…dengan adanya media pembelejaran ini seorang dapat memberikan perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima.
Dan yang ingin saya tanyakan adalah :
1. Bagaimana mengoptimalkan sumber belajar, dan kenapa Banyak orang beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajar menuntut adanya biaya yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang ujung-ujungnya akan membebani orang tua siswa untuk mengeluarkan dana pendidikan yang lebih besar lagi.
2. Bagaimana cara untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar., menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Terima kasih
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Ikah Atikah
Tingkat II, Kelas F.
03 Oktober 2011
Asalamualaikum wr.wb
Dalam memilih media hendaknya tidak di lakukan secara sembarang,melainkan didasari atas kriteria tertentu.kesalahan pada saat pemilihan,baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan,akan membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari.
pertanyaan saya,bagaimana landasan teoritis dalam pemilihan media?prosedur apa yang di gunakan dalam pemilihan media?lalu bagaimana pemilihan media yang baik?
Ade Bagja Riyadi
tingkat II, Kelas F
Asalamualaikum wr.wb
kenapa program pembelajaran harus direncanakan berdasarkan kebutuhan,karakteristik serta mengarahnya kepada perbuatan tingkah laku dengan tujuanyang akan di capainya?
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Gina Apriani
tingkat 2 kelas F
asalamualaikum wr.wb
Dari artikel bapak yang saya baca saya mengutip dari sumber pembejaran....di situ dijelaskan ada sumber sumber yang di klasifikasikan yaitu
-orang
-pesan
-alat
-tehnik
-bahan
-lingkungan
Yang saya tayakan.?
Selain sumber yang di klasifkasikan di atas adakah sumber lain yang mencakup dari sumber pembelajaran tersebut.....?
Wasalamualaikum Wr.Wb
Asrul Gahara
Tingkat 2 kelas F
Asalamualaikum wr.wb
Dalam setiap proses pembelajaran siswa, disekolah media sudah menjadi bagian penting
jelaskan pengaruh baik dan buruknya media terhadap siswa?
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Ratna Lestari ( 2010022174 )
Tingkat 3 kelas D lanjutan
Posting Komentar